Belanda. Pangeran Diponegoro juga marah karena melihat budaya barat yang menyebabkan kemerosotan akhlak masyarakat Jawa. Kemarahan Pangeran Diponegoro semakin memuncak ketika Belanda hendak membangun jalan baru dari Yogyakarta ke Magelang melalui Tegalrejo, terlebih lagi jalan ini melalui tanah dan makam leluhur Pangeran Diponegoro. Akhirnya pada 1825, pecahlah Perang Diponegoro. Perang ini berlangsung selama 5 tahun, yaitu sejak 1825 sampai 1830. Dalam peperangan tersebut, beliau dibantu oleh Pangeran Mangkubumi, Sentot Alibasyah, dan Kyai Mojo.
Pada 28 Maret 1830, Belanda mengajak Pangeran diponegoro untuk melakukan
perundingan di Magelang. Namun, hal tersebut hanya merupakan taktik
Belanda untuk menangkap Pangeran Diponegoro. Beliau ditangkap dan
diasingkan ke Manado. Kemudian, beliau dipindahkan ke Makasar dan
meninggal dunia di sana pada 8 Januari 1855.
EmoticonEmoticon